Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Museum Penerangan Tahun 2024

blog-details
blog-details

Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Museum Penerangan Tahun 2024

Museum Penerangan, sebagai ruang edukasi non formal memegang peran penting dalam menyebarkan informasi mengenai sejarah layanan informasi, dan perkembangan media  komunikasi di Indonesia. Sebagai tempat destinasi edukasi dan rekreasi museum ini harus selalu berkembang agar relevan dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, setiap tahunnya Museum Penerangan berkomitmen untuk melakukan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) untuk mengukur tingkat kepuasan pengunjung terhadap layanan, fasilitas, dan pengalaman yang diberikan oleh Museum Penerangan. Hal ini sangat penting, tidak hanya untuk memastikan pengunjung mendapatkan pengalaman yang baik, tetapi juga untuk memastikan museum tetap menjadi sumber informasi yang bermanfaat dan menarik bagi seluruh kalangan.

Data per bulan September 2024 terdapat total 141.977 masyarakat yang telah menerima pelayanan informasi dari Museum Penerangan baik secara luring maupun daring. Berbagai program publik telah dilaksanakan Museum Penerangan untuk terus bisa menjadi ruang diskusi dan dialog, mulai dari Virtual Experience, Pameran keliling, Muspen Talk, dan Muspen Goes to School/Campus yang ditujukan untuk berbagai kalangan masyarakat seperti pelajar, akademisi, hingga masyarakat rentan.

Berdasarkan data tersebut, maka ditetapkan jumlah responden SKM  2024 berjumlah 384 orang yang terbagi berdasarkan jenis kunjungan. Sebanyak 83% atau 320 orang responden berasal dari data pengunjung offline/luring dan 17% atau 64 orang responden berasal dari daring via virtual experience. Proses pengambilan data survei ini terbagi dalam dua metode, dengan rincian sebesar 20,8% atau sebanyak 80 orang melalui wawancara langsung dan 79,2% atau 304 orang melalui wawancara telepon.

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 708) ditetapkan 9 indikator pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat antara lain: 

1. Persyaratan, merupakan bentuk syarat yang perlu dipersiapkan untuk mendapatkan jenis pelayanan tertentu, baik persyaratan secara teknis maupun administratif.

2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur, merujuk pada tata cara pemberian layanan yang diberlakukan bagi pemberi maupun penerima layanan.

3. Waktu, ditujukan sebagai rentang waktu pelayanan yang ditetapkan oleh pemberi layanan dalam menjalankan pelayanan.

4. Biaya/Tarif, informasi mengenai biaya yang dipungut untuk mendapatkan pelayanan.

5. Produk/Spesifikasi Jenis Pelayanan, produk layanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang ada.

6. Kompetensi Pelaksana, menggambarkan kemampuan yang dimiliki oleh pelaksana/petugas pemberi layanan dalam hal pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan keahlian.

7. Perilaku Pelaksana, meliputi sikap yang dimiliki oleh petugas selaku pelaksana pemberi layanan.

8. Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan, sebagai bentuk penanganan aduan dan tata cara penidaklanjutan aduan.

9. Sarana dan Prasarana, segala sesuatu yang menunjang pemberian layanan berupa alat, akses transportasi, maupun bangunan yang digunakan.

Hasil survei skor Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Museum Penerangan tahun 2024 mencapai angka 3,79 (dalam Skala 4) atau 94,67 (dalam Skala 100) yang menunjukkan mutu pelayanan A atau Sangat Baik. Indikator Perilaku Petugas mendapat point tertinggi mencapai 3.90 (dalam Skala 4) atau 97,40 (dalam Skala 100). Tentunya hasil ini tidak lepas dari dukungan seluruh masyarakat yang terus memberikan saran dan kritik membangun untuk Museum Penerangan. Berdasarkan hasil survei, terdapat beberapa area yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan pelayanan pengunjung di Museum Penerangan, antara lain:

  1. Peningkatan Sarana, Prasarana, dan Interaksi. Perlu adanya pemeliharaan secara berkala terhadap sarana prasarana Museum Penerangan dan menambahkan sarana interaktif pengunjung untuk meningkatkan pengalaman berkunjung.
  2. Peningkatan Kompetensi dan Kuantitas Petugas. Penambahan petugas dapat memaksimalkan pelayanan pengunjung Museum Penerangan.
  3. Perbaikan Sistem Penanganan Aduan. Pengelolaan aduan dan keluhan harus menjadi prioritas untuk memastikan bahwa setiap masalah yang dihadapi pengunjung diselesaikan dengan cepat dan tepat.
  4. Peningkatan Kualitas Konten Virtual. Peningkatan kualitas gambar, video, dan fitur interaktif dalam platform virtual akan membuat pengalaman ini lebih menarik dan mendidik.
  5. Promosi dan Peningkatan Keterlibatan Komunitas. Mengembangkan program edukasi yang melibatkan komunitas lokal dapat memperkuat peran museum sebagai pusat pembelajaran.

Besar harapan Museum Penerangan dapat terus melakukan peningkatan pelayanan dan menindaklanjuti segala kritik, saran dan rekomendasi dari Muspeners. Museum Penerangan mengajak Muspeners untuk terus memberikan saran melalui media sosial Museum Penerangan dan berpartisipasi dalam survei berikutnya. Ayo, mari bersama-sama menjadikan Museum Penerangan sebagai ruang belajar yang lebih inovatif, inklusif, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat!

0 Comments:

Leave A Reply