Perjalanan Penetapan 12 Oktober sebagai Hari Museum Indonesia

Setiap tahunnya, 12 oktober diperingati sebagai Hari Museum Indonesia. Tanggal tersebut dipilih karena pada tanggal 12 Oktober 1962 terselenggara musyawarah museum pertama yang ada di Indonesia. Namun sebelum ditetapkan, ada proses panjang yang perlu dilalui hingga diputuskan tanggal 12 Oktober menjadi hari yang monumental.

Sembilan tahun yang lalu, di Kota Malang, Jawa Timur, terjadi momen asal muasal ditetapkannya 12 Oktober menjadi Hari Museum Indonesia. Saat itu sedang dilaksanakan Pertemuan Nasional Museum tahun 2015. Malam hari di Balai Kota Malang, usulan tentang penetapan Hari Museum Indonesia itu disampaikan pada audience.

Saat itu, yang menjabat sebagai Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI adalah Bapak Harry Widianto. Ia menyampaikan bahwa pada 12 Oktober 1962 dulu, berlangsung pertemuan nasional pertama kalinya yang membahas tentang museum. “Ini yang menjadi pertimbangan.” katanya.

Menurutnya, penentuan tanggal berapa yang akan ditetapkan menjadi hari museum ini melalui jalan yang sangat panjang. Perencanaannya sudah dilakukan dari tahun 2005. Tim penyusunnya terdiri dari para pemerhati sejarah dan museum, yang diketuai oleh Bapak AA Munandar. Proses pemilihan hari museum ini, melewati penelitian panjang dan berbagai pertimbangan hari yang penting.

Awalnya pada Mei 2010, diadakan seminar untuk menentukan hari museum nasional ini. Di situ ada berbagai usulan tanggal berapa saja yang sebaiknya dijadikan Hari Museum. Berbagai usulan ini kemudian disaring menjadi lima pilihan, yaitu :

• Tanggal 24 april, yaitu hari berdirinya Museum Nasional, Jakarta;
• Tanggal 28 Oktober, yaitu hari berdirinya Museum radya Pustaka, Surakarta;
• Tanggal 6 November, yaitu hari berdirinya Museum Sonobudoyo, Yogyakarta;
• Tanggal 12 Mei, yaitu hari berlangsungnya seminar pada tahun 2010 ini; dan
• Tanggal 24 Desember, yang menjadi hari ketika dibentuk pertama kali unit kerja bagian museum di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1957 silam.

Dari lima usulan tersebut, akhirnya diputuskan untuk mengambil pilihan kelima, yaitu tanggal 24 Desember. Hasil dari usulan tersebut kemudian diserahkan kepada Direktur Jenderal terkait. Sayangnya, sebelum keputusan tersebut disahkan, saat itu Dirjennya meninggal, dan usulan tersebut kemudian mengendap.

Kemudian, empat tahun setelahnya, tepatnya pada tanggal 24 Desember 2014, pihak Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman pun kembali menggelar diskusi, yang dilangsungkan di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta. Pada diskusi ini, muncul pendapat bahwa tanggal 24 Desember ini tidak strategis, baik dari segi anggaran maupun dari segi konsentrasi libur, karena dekat dengan libur Hari Raya Keagamaan.

Kemudian, tanggal 23 April 2015, diadakan diskusi serupa lagi. Banyak lagi muncul usulan baru tentang tanggal mana yang tepat untuk dipilih sebagai hari museum, di antaranya :

• Tanggal 29 Februari, karena pada tanggal ini di tahun 1950, terjadi perubahan nama dari Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang kemudian menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia;
• Tanggal 9 Maret, karena pada tanggal ini tahun 1950, diresmikan perubahan nama Lembaga Kebudayaan Indonesia;
• Tanggal 5 Maret, karena tanggal ini merupakan tanggal kelahiran tokoh permuseuman Indonesia, yaitu Bapak Amir Sutaarga;
• Tanggal 12 Oktober, di mana pada tanggal tersebut tahun 1962, dilangsungkan musyawarah museum secara nasional yang pertama.

Dari sumber Arsip Nasional Indonesia (ANRI), ditemukan bukti bahwa tanggal 11 hingga 14 Oktober memang berlangsung acara Musyawarah Museum Indonesia yang pertama kali dilaksanakan di Yogyakarta. Arsip dengan judul Hasil Musyawarah Museum Seluruh Indonesia I ini ada dalam inventaris arsip Koninklijk Bataviaasch Genootschaap, No. KBG Varia 038.

Jadi, sekarang Muspeners tahu kan mengapa yang dipilih sebagai Hari Museum Indonesia itu tanggal 12 Oktober? Bagaimana pendapat kalian? Tulis komentar di bawah!