Memanfaatkan Teknologi XRF untuk Menganalisa Koleksi Museum

blog-details
blog-details

Memanfaatkan Teknologi XRF untuk Menganalisa Koleksi Museum

Perkembangan dunia manajemen koleksi museum sangat pesat. Berbagai teknologi canggih pun diperlukan agar pelestarian koleksi bisa berjalan lebih maksimal. Salah satu bentuk pengembangan manajemen koleksi museum adalah diperlukannya kajian koleksi secara saintifik dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Salah satunya adalah didukung dengan pemanfaatan teknologi XRF, yaitu X-Ray Flouresence.

XRF merupakan sebuah teknik analisis non-destruktif yang digunakan untuk menentukan komposisi unsur suatu koleksi. Penggunaan perangkat XRF ini dapat digunakan untuk membantu proses identifikasi komposisi bahan (seperti pigmen warna misalnya), membantu identifikasi periodisasi pembuatan koleksi, dan membantu menentukan metode konservasi yang tepat.

Pada 18 November 2024, Museum Sonobudoyo menggelar Workshop Analisa Koleksi Menggunakan XRF ini agar insan permuseuman di Indonesia bisa memanfaatkan teknologi canggih dalam manajemen koleksinya dan bisa lebih maksimal serta tidak terlalu ketinggalan dengan museum-museum di luar negeri.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman baru kepada insan permuseuman agar bisa tahu tentang teknologi XRF dalam melakukan kajian dan perawatan koleksi. Dengan memanfaatkan teknologi ini, kajian koleksi bisa dilakukan dengan lebih mendalam dan ilmiah, serta bisa menentukan metode konservasi yang lebih tepat untuk koleksi di museumnya.

Koleksi di museum memerlukan perlakuan yang khusus dalam merawatnya. Perawatan yang tepat pun diperlukan agar bentuk koleksi di museum tetap lestari. Dalam mengelola koleksi kita tidak bisa sembarangan, harus serius dan berdasarkan kajian ilmiah serta didukung dengan alat yang memberikan kepastian.

Pengelolaan benda koleksi ini penting, untuk itu perlu mempelajari pola-pola dan metode baru di bidang ini, paling tidak saling sharing wawasan. Benda koleksi museum membutuhkan penanganan yang tepat. Untuk itu jika ada hasil dari penggunaan alat XRF ini maka nantinya akan menelurkan hasil kebijakan bagaimana cara merawat koleksi dengan benar.

XRF merupakan alat yang bisa menentukan bahan dari sebuah benda, namun tidak bisa memberikan hasil pasti umur dari suatu benda. XRF merupakan instrumen yang digunakan secara khusus untuk analisis unsur. Analisis XRF bekerja dengan cara menembakkan sinar-X primer ke sampel yang mengakibatkan perpindahan elektron dari orbital dalam pada atom penyusunnya. Kekosongan elektron pada orbital dalam yang dihasilkan segera diisi oleh elektron dari orbital luar. Energi yang dilepaskan dalam proses ini muncul sebagai sinar-X sekunder atau fluoresensi (pendaran fluor). Setiap unsur memancarkan sinar-X sekunder pada beberapa karakteristik, sedangkan panjang gelombang tertentu juga tergantung pada nomor atomnya. Analisis XRF juga digunakan untuk menentukan kandungan unsur pada lapisan dan unsur anorganik lainnya.

Analisis koleksi menggunakan XRF ini sudah populer dilakukan di luar negeri, khususnya yang berhubungan dengan art studies, karena bisa memberikan banyak informasi tanpa perlu menyentuh atau merusak obyek penelitiannya. Di eropa, XRF sudah lazim digunakan untuk kajian koleksi museum-museum. Banyak sekali obyek yang sudah dipakaikan alat ini dalam kajiannya, dari lukisan-lukisan, naskah-naskah kuno, bahkan keris dari jawa, mata tombak, juga rangka paleoantropologi.

XRF membuat koleksi museum kita banyak bercerita dan bermakna, minimal tentang where and how.

2 Comments:

  1. user Rory Rodriguez

    Perkembangan teknologi seperti ini sangat menarik dan perlu kita manfaatkan untuk mengembangkan museum di Indonesia.

    user Rosita Budi Suryaningsih

    betul.... mari kita banyak sharing informasi dan ilmu yang bermanfaat tentang pemanfaatan teknologi untuk pengembangan museum di Indonesia ya....

Leave A Reply